Komisi X Minta DAK Pendidikan TA 2011 Untuk Perbaikan Fisik dan non-Fisik
07-03-2011 /
KOMISI X
Komisi X DPR meminta Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan TA 2011 di alokasikan untuk fisik dan non fisik (mutu) dalam batasan (range) 35 hingga 65 persen untuk masing-masing jenis, baik fisik maupun non fisik sesuai dengan kebutuhan masing-masing kabupaten kota.
"Karena format pembandingan jumlah anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan TA 2011 antara SD dan SMP adalah 80 berbanding 20 yang telah disepakati bersama tadi, maka kami minta anggaran DAK tersebut selanjutnya lebih diarahkan kepada perbaikan fisik dan non fisik,"kata Wakil Ketua Komisi X DPR Rully Chairul Azwar (FG) saat RDP dengan Wakil Menteri Pendidikan Nasioanal Fasli Jalal beserta jajaran nya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/3).
Dikesempatan yang sama Komisi X DPR juga mendesak pemerintah untuk menggunakan data terbaru keadaan sekolah yang perlu di rehab, seperti kebutuhan pembangunan ruang perpustakaan, dan sarana pembelajaran untuk peningkatan mutu per kabupaten kota sesuai dengan hasil pelaksanaan pendataan pokok pendidikan, dalam rangka penyusunan kebutuhan DAK Pendidikan TA 2012 dan tahun-tahun berikutnya.
"Oleh karena itu, untuk pembahasan DAK pendidikan TA 2012 dan tahun berikut, Komisi X dan Pemerintah bersepakat akan melakukan sinkronisasi dengan RAPBN TA 2012,"jelas Rully.
Menanggapi hal tersebut,Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal menyambut baik usulan dari hasil kesepakatan bersama tersebut, karena menurutnya sesuai DAK TA 2011 dibuat bertujuan untuk menunjang program wajib belajar pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun yang bermutu dan merata.
Menurut Fasli Jalal, seperti yang telah dijelaskan, DAK TA 2011 telah ditentukan format perbandingan jumlah anggaran yakni 80 persen untu SD dan 20 persen dialokasikan ke SMP.
Selanjutnya berdasarkan data teknis SD dan SMP yang dimiliki Kementerian Pendidikan TA 2011, terdapat 187.855 jumlah ruang kelas yang rusak untuk Sekolah Dasar dari 895.761 ruang kelas SD yang terdata, "Itu berarti sekitar 20,97 persen dari jumlah ruang kelas yang rusak,"kata Fasli jalal.
Sedangkan untuk tingkat SMP, ia menjelaskan terdapat 40.242 dari 34.511 ruang kelas yang rusak.
"Untuk itu, target kegiatan DAK bidang Pendidikan TA 2011 kami adalah tersedianya ruang kelas yang cukup dan layak, serta tersediannya ruang belajar lainnya, perpustakaan, dan ada sarana peningkatan mutu pendidikan yang memadai,"tegasnya.(nt)/foto:iw/parle.